Sabtu, 10 Juli 2010

Apakah gangguan jiwa mesti tingkahnya aneh dan tidak nyambung?

BELUM TENTU!
Seringkali saya mendengar orang mengungkapkan "kamu stress ya...masuk RSJ aja" atau "Kamu kalo tingkahmu aneh... sana masuk RSJ aja ... "
Seolah-olah gangguan jiwa selalu identik dengan perilaku aneh, tidak realistik dan "tidak nyambung", padahal sebagian besar gangguan jiwa adalah mereka perilakunya tidak aneh, pikirannya realistik dan "masih nyambung". Secara garis besar... memang demikian ada dua jenis, yaitu satu kelompok dengan ciri perilaku aneh, tidak realistik dan "tidak nyambung" dan dikenal dengan istilah gangguan psikosis...gejalanya mulai dari yang ringan seperti punya pikiran kalo dirinya adalah bom, ato tokoh terkenal seperti politisi ato artis dan supranatural... sampai yang sering kita jumpai di jalan-jalan yang tidak pakai baju alias telanjang bulat... nah kalo yang ini musti dibawa ke RSJ...PASIEN TIDAK MERASA DIRINYA SAKIT


gambar ini contoh gangguan psikosis, pasien merasa normal, tetapi sebenarnya tidak realistis, aneh dan "ga nyambung"

Tetapi kelompok kedua yang realistis, "nyambung" dan norma-normal aja sering dijumpai di tempat praktik..pasien merasa dirinya sakit dan tidak menyadari kalo ini sebabnya adalah psikis.. gejala yang sering dijumpai.. mulai dari gliyer, melayang, pusing, kepala serasa menahan beban berat, leher kaku dan tegang, berdebar-debar, nafas terasa berat dan sukanya menarik nafas panjang, perut sebah kembung, kadang-kadang mules, kesemutan, mudah capai... sederhananya hampir semua bagian tubuh bisa mengalami keluhan... dan yang utama untuk ciri gangguan psikologisnya adalah merasa tidak tenang, merasa tergesa-gesa, malas... pola mimpinya temanya dikejar-kejar entah dikejar harimau, digigit ular, dikejar polisi atau pencuri...hinga terbangun sampai terengah-engah... atau tema yang lain dirinya mati, atau mulai putus asa hingga muncul keinginan bunuh diri bahkan sampai terbukti mencoba bunuh diri...
Kelompok kedua ini disebut dengan gangguan kecemasan, yang bisa berdiri sendiri atau bercampur dengan depresi (bila muncul pikiran putus asa atau bunuh diri)

Kedua penyakit ini berpeluang muncul bila Skala Holmes skornya lebih dari 300 (artinya peristiwa hidup yang dialami sangat dahsyat pengaruhnya pada daya tahan kejiwaan).



Gambar ini merupakan contoh "lucu" peristiwa-peristiwa hidup yang "dahsyat" secara psikologis yang dengan skala Holmes bila skornya di atas 300 berrisiko mengalami gangguan jiwa psikosis maupun yang bukan psikosis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar