Jumat, 31 Desember 2010

Epilepsi atau Ayan

Mengapa mÊsti ÉpilÉpsi

Epilepsi dapat mengenai siapa saja, teman, saudara, adik, kakak, ayah, ibu, kakek, nenek, diri anda sendiri bahkan ORANG LAIN yang tidak anda kenal, tetapi anda jumpai sedang kumat.

Yang jadi masalah adalah banyaknya yang tidak terobati! Di negara Belanda aja 30 % anak-anak yang didiagnosis epilepsi baru tidak segera diobati, bahkan 20 %-nya tetap ndak diobati setahun sesudahnya.

Seperti kata iklan layanan masyarakat “Adi main bola lagi yuk!!” kemudian ibunya Adi muncul setelah Adi melempar bola ke dalam lapangan. Dan berkata “Epilepsi bukan penyakit menular atau keturunan, epilepsi dapat disembuhkan”

Mari kita bermain bola lagi bersama Adi sambil bertamasya di kebun pengetahuan epilepsi ini.

Dengan harapan lebih banyak lagi penderita epilepsi yang tertolong. Amin
apakah setiap kejang mÊsti ÉpilÉpsi?

BELUM TENTU ! ! !

Bila setiap demam (badan panas menggigil) disertai kejang, terutama pada anak balita maka ia termasuk kejang demam
Kejang bisa karena penyakit saraf lain seperti saat stroke, saat koma akibat penyakit lain atau ada tumor otak … pokoknya penyakit saraf… titik.

apakah ÉpilÉpsi mÊsti kejang?

Tidak juga hii . . .

Kebanyakan bentuknya kejang hingga tak sadar, kejangnya seluruh tubuh, seperti orang nari “break dance”……..tapi sambil tiduran, keluar air liur, yang sering dilihat jatuh di pinggir jalan

Ada yang masih sadar, tapi kejangnya sebagian

Bisa tangannya aja………………(yang gerak2)

Atau kakinya aja …………..

Bahkan ada yang cuman tiga jari tangan aja yang kejang, kemudian baru tangan atau kakinya bergoyang-goyang…….. kelihatannya seru, tapi kasihan juga yaa…!

Yang nggak sadar tidak harus kejang,

ada yang menelanjangi diri dalam keadaan ndak sadar…..wwoo..h…ups jangan coba curi kesempatan ya !!

ada yang bisa melakukan aktivitas seperti biasa, tapi kalo dipanggil atau diajak bicara pasti tidak menyahut, ………….tiba-tiba penderita baru menyadari lho kok saya berada di sini??? Setelah ia sadar. Mungkin seperti tidurnya ashabul kahfi, ditidurkan Allah sambil jalan-jalan ke sana kemari membuat orang yang melihat ngeri ketakutan, dan bangun 360 tahun setelahnya

Ada yang seperti orang “bloon sesaat” …. isi pikirannya blank sesaat … seperti orang ngelamun. Celakanya kalo pas kumat saat ia nyeberang jalan …… lho ini kok ada orang mematung di jalan ya??? Syukur alhamdulillah tidak ada yang nabrak!!!

Konon ada juga yang kambuhnya melakukan MASTURBASI… huss jangan berpikir ngêrês dulu. Kalo MASTURBASI jenis ini orangnya ndak sadarkan diri waktu melakukannya!! Setelah sadar baru ia menyadari “lho ‘burung’ saya kok sudah keluar?”

mengapa ÉpilÉpsi mÊsti terjadi?

70 persen ndak diketahui sebabnya, bahkan hingga sudah banyak doktor dan profesor yang mendalamin penyakit ini

30 persen yang diketahui sebabnya; benturan keras pada kepala hingga tak sadarkan diri, habis kena meningitis atau infeksi otak ada sebagian kuêcil yang diturunkan dari nenek-kakek moyangnya

trÚs kalÓ udah kena ÉpilÉpsi mÊsti ngapain?

Di-diêmin aaja…………

Ini adalah cara yang fatal, karena kalo didiêmin terus, sementara kejangnya terus berlanjut dan kumat-kumatan, maka banyak sel otak yang mati. Karena pada saat kejang, semua bagian otak bekerja maksimal sementara suplai oksigen dan makanan ke otak tidak memadai maka sel-sel otak banyak yang mati. Bila terus dibiarin maka lebih mudah terkena demensia (penyakit pikun) dini.

Bila didiêmin aaja……maka KEMUNGKINAN MENINGGAL akibat kecelakaan AKAN BESAR. Karena saat kejang tidak sadarkan diri, bila jatuh ke air akan tenggelam……..atau jatuh, tetapi terkena sêngatan listrik akan kesetrum…….. atau jatuhnya pas terkena api bisa terbakar hangus…………..kalo lagi ngendarain kendaraan trus kumat bisa nabrak atau ditabrak donk…….kasihan khan? Khaan!!!!

Bila didiêmin aaja, jadi sering kumat, tapi kalo kumatnya pas di depan orang yang didhêmênin ……………… jatuh donk harga diri gue!! Mau ditaruh dimana muka ané??? Pernah lho ada yang kumat waktu dia sendiri jadi mantén. Muaaluuu bangêt ya!!!

Ada yang lagi nggendong si-anak batita-nya [bawah tiga tahun], si-Ibu kumat wah anaknya bisa ndak karuan donk bentuknya.

kalo gitu yang benar harus ngapain?

Kumat-kumatannya HARUS SEGERA DIHENTIKAN!

Biar proses kerusakan di otak tidak berlanjut, sehingga banyak bagian otak yang diselamatkan.

Biar ndak segera jadi tulalit.

Alasan selanjutnya adalah Biar wajah dan badannya tidak babak belur, karena kalo kumat dan kejang tidak bisa memilih tempat yang strategis untuk menjatuhkan diri. Sehingga kosmetik wajah dan tubuh masih tetap terjaga. Ada lho yang wajahnya berantakan dan kulit tangannya berlipat-lipat akibat kumat di tempat perapian, jadinya kena luka bakar wajah dan tangannya itu.


CARANYA??

SEMAKIN DINI BEROBAT SEMAKIN BESAR KEMUNGKINAN SEMBUH. Berarti harus konsultasi dhónk ke dokter. Dokter harus mendiagnosis dulu apa benar ia menderita epilepsi ato bukan. Biasanya butuh tambahan pemeriksaan rekam listrik otak [bahasa kerennya Elektro Ensefalo Grafi” dipendekin jadi ËËG], ato perlu pemeriksaan Rönsên CT Scan (siti skén) atau MRI [magnetic resonance imaging]. Kalo udah didiagnosis epilesi, baru memulai terapi. Tugas pasien adalah meminum obat aja khok!! Gampang tho??

Cara minum obatnya?

glêk aja langsung, maksudnya langsung ditêlan ….. eh ndak gitu donk!! Meemaang obat harus ditelan biar ngéfék. Prinsipnya pemberian dosis obat yang paling kecil tapi sudah dapat menghentikan frekuensi kejang hingga tidak pernah kejang sama sekali. Dosis antar orang tidak sama, ada yang satu macam obat satu kali sehari waktu malam hari sudah membuat tidak kumat. Tapi ada yang kombinasi dua obat yang berbeda diminum tiga kali sehari, baru bisa bikin tidak kumat-kumatan lagi..

Sampai kapan ané harus tetap minum obat terus???

Pertama, dokter berusaha menemukan dosis terkecil tapi ngéféknya maksimum.

Kedua, dosis yang udah ditemuin oleh dokter ini dipertahankan selama tiga tahun.

Ketiga, baru dikurangin dosisnya 10 – 30 % per ENAM BULAN.

Waah berarti lama donk!! Iiyaa yang penting sudah ndak pernah kumat lagi khan! Sudah PD (percaya diri) kalo berada di depan orang yang didhemenin ….

Karena ndak khawatir akan kumat thoo!

Berarti udah resmi jadi anggota MPR [jawa: Méh Payu Rabi, ind: udah layak nikah]

Sudah bisa memperoleh SIM (surat izin mengemudi)

Bagaimana kalo kelupaan ndak minum obat? Bahaya tidak?

Diusahakan untuk tidak lupa meminum obat, apalagi kalo sudah ndak pernah kumat. Bahayanya akan timbul kumat lebih dari sekali dalam satu waktu dan tidak ada jeda antara kumat yang satu dengan yang lain. Jadi kalo sebelum minum obat, kumatnya hanya butuh waktu lima menit. Tetapi setelah minum obat dan sudah tidak pernah kumat, karena kelupaan minum obat sehari sampe tiga hari saja, kumatnya bisa berlangsung satu jam lebih tanpa jeda istirahat. Keadaan ini oleh orang medis dikenal dengan nama :

STATUS EPILEPTIKUS. Kumat yang lebih lama ini membuat lebih banyak lagi sel otak yang mati.

Bagaimana caranya agar tidak lupa?

Buat jam minum obat sesuai dengan jadwal makan, misalnya pagi sesudah sarapan, siang sesudah makan siang dan malam sesudah makan malam. Kita tentu tidak akan lupa khan dengan jadwal kita makan?

Atau bila dosis minum obatnya sekali sehari, enaknya diminum menjelang tidur.

Jadwal minum obat jangan diubah-ubah, kalo diubah-ubah bikin lupa.

Kenapa banyak yang ndak têlatén minum obat?

Pengobatan butuh waktu lama, minim bisa sampe lima tahun.

Seringkali kalo si-sakit merasakan ada efek yang tidak mengenakkan seperti nggliyêr atau lêmês, pandangan dobêl menghentikan sendiri pengobatannya. Tidak melapor ke dokter. Padahal gejala seperti itu dapat hilang kalo dosis obat diturunkan sebentar baru dinaikkan lagi agar ngefeknya maksimum.

Dokter bisa nanganin kok (Insy), jadi masih bisa terus minum obat.

Kalo minum obat terus menerus apa tidak bikin KETAGIHAN ato bikin EFEK SAMPING?

Gimana yaa njawabnya?

Disebut ketagihan itu kalo makin lama kebutuhan dosis obatnya makin banyak, dan kalo tidak dinaikin bikin cemas yang luar biasa. Efek samping têtêp mesti ada, dokter bisa nurunin dosisnya bila efek samping lebih berbahaya ketimbang kenaikan ngefek baiknya. Biasanya efek samping bersifat sementara, hanya penyesuaian terhadap obat aja koq!! Bahkan ada yang dalam keadaan hamil minum obat juga ibunya ndak pa pa, demikian juga bayi yang dilahirkan sehat. Tapi dokternya yang was-was tidak karuan.

Kalo udah minum obat teratur dan tidak pernah kumat selama tiga tahun berturut-turut, obat diturunkan dosisnya, apa nanti tidak bikin kumat lagi?

Jawaban: TIDAAK!! Kalo minum obat teratur dan penurunan dosis dilakukan secara bertahap sesuai jadwal dan reaksi penderita terhadap pengurangan dosis tersebut.

MAKA-nya segala sesuatunya harus dipandu oleh dokter. Dan selama memulai pengobatan dan saat penurunan dosis untuk mengakhiri pengobatan HARAM hukumnya ganti-ganti dokter. Karena bila ganti-ganti dokter maka CATATAN BERAPA DOSIS OBAT YANG SUDAH DICAPAI AKAN BERANTAKAN. Jadi akan MENYULITKAN PENGOBATAN.


bagaimana kalo di depan kita ada orang ÉpilÉpsi yang lagi kejang?

Pertama, Amankan tempat sekitar orang epilepsi yang lagi kejang tadi dari air, benda tajam, benda yang ngeluarin setrum alias listrik atau api. Dan selamatkan barang-barang berharga milik korban sebelum “diselamatkan” orang lain, itu kalo anda benar-benar dapat dipercaya tidak mengutil. He..he…he… sorry

Kedua, Miringkan penderita dengan posisi punggung tangan menyangga pipi secara berlawanan, biar air liur tumpah dengan lancar tidak masuk ke paru-paru penderita. Bila air liur masuk ke paru-paru maka pernafasan terganggu yakni jalan nafas tersumbat oleh air liur dan bisa mengakibatkan kematian……… Bisa-bisa anda dituntut……………… Waah nolong orang harus hati-hati dong! ….. Kok pake dituntut segala sih!?

Air liur penderita tidak menularHANYA BIKIN BAU aja kok! . . . . . . .

Dan mungkin membikin sebagian orang jijik dan sedikit merasa mual mau muntah].

Jadi ndak usah takut kalo ketularan.

Yang penting diperhatikan air liur berjalan lancar keluar tidak mengalir balik ke dalam. Kalo sudah demikian maka di-diemin aja, ditunggu sampé kejangnya selesai. Tidak ada obat yang dapat menghentikan kejang tersebut.

Setelah sadar penderita, jangan dimalu-maluin

[hee ….itu bahasa jawa diIndonesiakan; di-isin-isin]. Ditenangkan, ditanya namanya siapa, rumahnya mana, dari mana mau kemana, dia sekarang berada dimana baru ditanya sudah berobat atao belum, diberikan penjelasan untuk segera berobat, dan jangan minta uang pengganti jasa menunggu saat ia kejang dan mengamankan barang-barang berharganya!!! Kalo nekat seperti berarti Anda masuk kriteria orang MATRE !! Lho dokter juga demikian tho? Ooo kalo itu mah memang lain. Nggak terima ya dok? Ah jangan dijawab disini, malu ané sama sampéyan.

Wallahua’lam