Tiga kota di Inggris Hertfordshire, Preston dan Sheffield,
telah menjadi tempat penelitian David J.
P. Barker and Phillipa M. Clark. Barker dan Clark[1],
melakukan penelitian perjalanan kesehatan orang Inggris yang lahir antara tahun
1911 sampai dengan tahun 1930. Sebagaimana telah diketahui tahun-tahun tersebut
adalah tahun-tahun kritis terjadinya perang dunia pertama dan menjelang
terjadinya perang dunia kedua. Dalam keadaan demikian bisa dibayangkan
bagaimana sulitnya kehidupan yang dijalani oleh para ibu yang sedang hamil.
Bila lebih dirinci pada saat terjadi perang, fasilitas infrastruktur seperti
jembatan, jalan, gudang logistik dan tidak sedikit rumah-rumah penduduk ikut kena
sasaran amukan peperangan. Maka akibatnya logistik makanan bergizi semakin
langka. Kondisi kelaparan menjadi pemandangan yang umum pada periode waktu
tersebut. Permasalahannya adalah tidak sedikit dari orang-orang tersebut adalah
para ibu yang sedang hamil dari berbagai usia kehamilan. Usia kehamilan dalam
terminologi (peristilahan) kedokteran dibagi dalam tiga periode. Kalau orang
awam mengatakan usia kehamilan sembilan bulan, tetapi dalam istilah kedokteran
dikenal dengan trimester atau di-Indonesiakan triwulanan.
Yang menarik dalam
pelayanan kesehatan di Inggris adalah catatan kesehatan para ibu hamil, berat
badan ibu setiap trimester, berapa berat badan dan panjang / tinggi badan anak,
catatan sakit, sampai dewasa hingga matinya masih tertata rapi. Sehingga Barker
dan Clark di tahun 1990-an masih bisa melacak dan melakukan review ribuan
catatan kesehatan orang-orang yang lahir di tahun 1911 – 1930, sejak dalam
kandungan, kelahiran, tahun pertama setelah lahir dan catatan kesehatan lainnya
hingga kematiannya dengan baik. Secara
ringkas, kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh Barker dan Clark dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel. Kekurangan
gizi pada saat kehamilan beserta dampaknya di kehidupan dewasa
Trimester
kehamilan saat janin kekurangan nutrisi
|
Pada saat
kelahiran
|
Berat badan
tahun kesatu
|
Kehidupan
dewasa
|
Sebab
kematian
|
|
Berat badan
|
Proporsi tubuh
|
||||
Trimester pertama
(terjadi pengaturan susut pertumbuhan)
|
Kurang
|
Proporsional
kecil
|
Kurang
|
· Tensi darah
|
· Stroke hemoragik (perdarahan)
|
Trimester kedua
(terjadi gangguan hubungan janin tali pusat
dan resistensi insulin)
|
Kurang
|
Kurus
|
Normal
|
·
Tensi darah
·
Diabetes
|
·
Penyakit
Jantung Koroner
|
Trimester ketiga
(pertahankan pertumbuhan otak, korbankan
pertumbuhan badan)
|
Normal
|
Pendek
|
Kurang
|
· Tensi darah
· Kolesterol LDL naik
· Fibrinogen naik
|
· Penyakit Jantung Koroner
· Stroke trombotik
|
“Pemrograman ulang”[1] sel-sel
janin ketika berada dalam lingkungan kekurangan gizi
Prinsip
umum yang mendasari perubahan struktural sel baik ukuran maupun kapasitas
kerjanya, adalah lingkungan kekurangan gizi membuat sel-sel janin yang
“diberikan kewajiban” berkembang untuk menghasilkan individu baru, tetapi
kekurangan bahan-bahan nutrisi vital yang diperlukan. Akibatnya sel-sel janin
ini mengalami pemrograman ulang. Pemrograman ulang ini utamanya ditingkat gen
atau DNAnya. Pendek kata, pemrograman ulang ini membuat sel-sel ini mengalami
penyusutan ukuran, kebutuhan bahan metabolisme dasar, dan perangkat-perangkat
seluler dan molekuler lainnya. Jadi dapat dikatakan, sel-sel janin di”stel”
ulang menjadi lebih kecil dengan kebutuhan energi dan nutrisi yang lebih
rendah. Ternyata aturan “stelan” kecil dalam ukuran sel dan aktivitas
metabolismenya tetap berlangsung sampai akhir hayat. Bila dalam perkembangan
selanjutnya, individu ini diberikan nutrisi yang normal sebagaimana orang pada
umumnya, maka bagi individu dengan “stelan” kecil ini, di tingkat sel dan
molekulernya sudah “kebanjiran” nutrisi. Kondisi “kebanjiran” nutrisi, membuat
sel-sel yang sudah “terstel” kecil, harus bekerja ekstra keras untuk memroses
nutrisi yang berlebihan tersebut. Lebih lanjut, selayaknya mesin “kecil” yang
harus bekerja keras untuk menghasilkan tenaga sebagaimana mesin yang lebih
“besar”, maka mesin “kecil” ini akan cepat mengalami overhaul. Maka didapatkan
individu yang “distel” kecil dalam janin, ketika besar diberikan nutrisi dalam
kualitas dan kuantitas normal, membuat sel-sel tubuhnya cepat aus. Kondisi
cepat aus ini dikenal dengan istilah penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif
ini meliputi: hipertensi (cepat aus di pembuluh darahnya), diabetes (cepat aus
di kelenjar beta pankreas), penyakit jantung koroner (cepat aus di organ
jantung dan pembuluh darah jantung) dan stroke (cepat aus di pembuluh darah
otak).
[1] Clive
Osmond and David J.P. Barker, Fetal, Infant, and Childhood Growth Are
Predictors of Coronary Heart Disease, Diabetes, and Hypertension in Adult Men
and Women, Environ Health Perspect 1
08(suppl 3):545-553 (2000)
[1] David J. P. Barker
and Phillipa M. Clark, Fetal
undernutrition and disease in later life, Reviews of Reproduction (1997)
2, 105–112
Tidak ada komentar:
Posting Komentar